1.
Pengertian
Salah satu cabang geografi adalah “biogeografi” atau
“geografi biologi”. Biogeografi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sebaran secara spesial makhluk hidup
pada saat yang lalu dan saat ini. Untuk tujuan praktis sesuai dengan pembagian
makhluk hidup menjadi tumbuhan dan hewan, biogeografi pada umumnya dibagi atas
“geografi tumbuhan” (fitogeografi) dan “geografi hewan” (zoogeografi).
Fitogeografi dan Zoogeografi adalah bagian dari ilmu pengetahuan biogeografi yang
mempelajari studi dan deskripsi perbedaan fenomena distribusi vegetasi di bumi
termasuk semua faktor yang mengubah permukaan bumi oleh faktor fisik, iklim
atau oleh interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Biogeografi merupakan cabang dari biologi yang mempelajari makhluk hidup dan
geografi, dalam penyebaran atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi
termasuk asal dan cara penyebarannya. Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas
penyebaran hewan dan tumbuhan. Pengetahuan biogeografi erat kaitannya
dengan klimatologi dan paleontologi.
Biogeografi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari
tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Biogeografi yaitu
bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk menjelaskan distribusi
organisme di permukaan bumi. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk mengungkapkan
mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. Ilmu tidak
hanya mempertanyakan Spesies apa? dan Dimana?, tapi ia juga mempertanyakan
Mengapa? dan terkadang Mengapa tidak? Pola penyebaran spesies pada tingkatan
ini dapat dijelaskan melalui gabungan faktor-faktor keturunan seperti
spesifikasi, kepunahan, continental drift, glaciation (yang berhubungan juga
dengan tinggi dari permukaan laut, jalur sungai dan hal-hal terkait), serta
river capture dan ketersediaan sumber daya alam.
Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa
spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar ke
berbagai daerah. Organisme tersebut mengadakan diferensiasi selanjutnya menjadi
subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Salah
satu dasar mempelajari biogeografi adalah bahwa setiap hewan dan tumbuhan
muncul atau mengalami evolusi sekali saja pada masa lampau. Suatu tempat
tertentu asal suatu jenis disebut pusat asal usul.
Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara
makhluk hidup dengan daerah / wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred
Russel Wallace. Pada tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan
adanya pola penyebaran makhluk hidup di bumi. Wallace membagi bumi menjadi 6
wilayah biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki tumbuhan dan hewan
yang khas dan unik. Setiap wilayah geografis tersebut memiliki rintangan berupa
kondisi alam sebagai hasil dari penyatuan atau pemisahan benua pada masa silam.
Akibat dari adanya rintangan tersebut, makhluk hidup terhalang dan tidak dapat
melakukan penyebaran ke daerah di seberangnya.
Wallace sejak tahun
1858 telah menyadari perubahan-perubahan geologi yang terjadi di wilayah
Indonesia bagian tengah ini dan implikasinya kepada penyebaran fauna. Ilmu
Biogeografi lahir di Indonesia, oleh Wallace, ketika ia menulis
sebaris kalimat kepada Henry Bates, “I believe the western part to be a
separaed portion of continental Asia, the eastern the fragmentay prolongation
of a former Pacific continent.” (Alfred Russel Wallace, 1858).
Tahun 1910, tiga tahun sebelum
Wallace meninggal, dalam bukunya “The World of Life” (Chapman and Hall,
London), Wallace menggeser garisnya di sektor Sulawesi lebih ke timur lagi
sebab di Sulawesi Barat masih cukup dominan ditemukan fauna-fauna Asia. Dari
penelitian-penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh ahli2 fauna dan flora
ditemukan bahwa Garis Wallace ini tidak pernah tegas, tetapi dapat
bergeser-geser ke timur atau barat di Sulawesi; tetapi jelas meyakinkan bahwa
Sulawesi adalah wilayah pertemuan sekaligus perbatasan zone-zone biogeografi.
Konsep Garis Wallace ini mengesankan
para ahli biogeografi sebab penyebaran flora pun mengikutinya. Flora-flora pegunungan
di Sulawesi Barat mirip flora pegunungan di Kalimantan dan Jawa, sedangkan
flora di tanah yang berasal dari lapukan batuan ultrabasik d Sulawesi bagian
timur ternyata mirip flora Papua yang juga tumbuh di tanah hasil lapukan batuan
ultrabasik. Ahli flora terkenal zaman Hindia Belanda, van Steenis pada
tahun 1972 meneliti flora pegunungan Sulawesi dan membaginya sebagai flora asal
lokal (autokton) dan flora asal luar (alokton).
Edwards (1964)
berpendapat, kajian biogeografi mestilah meliputi pengetahuan tentang proses-proses pedogenik (tanah-tanih), jenis-jenis
tanih dan keadaan cuaca kerana tumbuh-tumbuhan tidak boleh dikaji berasingan
daripada tanih di mana ia tumbuh. Begitu juga dengan kepentingan manusia
yang merubah tanih dalam pelbagai aktiviti yang mereka jalankan. Dalam
biogeografi, kajian tanah juga boleh
dilakukan seperti kajian mengenai bentuk guna tanah (landforms).
Di samping itu, kita juga boleh mengkaji mengenai pembentukan bahan-bahan
organik di dalam formasi tanah.
Jika dilihat dari dimensi
waktu maka konsep bioregion juga dikembangkan sebagai dasar untuk menyusun
perencanaan suatu daerah. Di Amerika Utara misalnya, pemerintah Kanada dan
Amerika Serikat pada tahun 1996 telah mengeluarkan definisi Bioregion yang
diadaptasi dari The Bioregional Association of North Americas (BANA). Definisi
bioregion ini mencakup : (a) penemuan, pemahaman, restorasi dan pemeliharaan
sistem alam lokal; (b) pembangunan dan penerapan cara-cara praktis
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia; (c) mendukung pembangunan
budaya baru berdasarkan situasi hakikat fenomena suatu daerah (biogeography).
Biogeografi berguna dalam mengetahui dan menentukan faktor
yang menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk hidup.
Faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya varietas baru merupakan pengetahuan
dasar untuk memahami terjadinya species baru. Jika dua individu yang mempunyai
varietas suatu species tertentu menghuni dua tempat yang berbeda tidak
memungkinkan dapat melakukan hubungan reproduksi, mereka akan mengalami
perubahan-perubahan dan akhirnya menjadi dua species yang berbeda, misalnya :
a)
Munculnya berbagai species burung Finch di kepulauan
Galapagos, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari daratan Amerika.
b)
Unta yang terdapat di Asia, Afrika dan Ihana di
Amerika Selatan, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika.
c)
Monyet dunia baru Amerika Selatan dan monyet dunia lama
di Asia-Afrika, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar